Aku bukan ratu, bukan terpuji. Aku bukan dewi yang turun ke Bumi. Manusia biasa seperti kau luar biasa. Bisa terbiasa. Menerima, memahami dan akhirnya memaklumi. Tanpa ada karena. Kita bukan saja indah terucap. Bukan serenada manis di kata. Bukan batu permata cantik di mata.
Lalu, di bait pamungkas, jarak itu lenyap, spasi itu sirna, sebab aku-lirik bergerak mendekati-Nya: Tuhanku. Di pintuMu aku mengetuk. Aku tidak bisa berpaling. Nada patah arang ‘pintu tertutup dengan keras’ di puisi “Suara Malam” berganti harapan di puisi “Doa”.
[Intro] E C#m F#m B (x2) [Verse 1] E C#7 F#m Bila kau sanggup untuk melupakan dia B E Biarkan aku hadir dan menata C#7 F#m B Ruang hati yang t’lah tertutup lama [Verse 2] E C#7 F#m Jika kau masih ragu tuk menerima B E Biarkan hati kecilmu bicara C#7 F#m B Kar'na kutahu 'kan datang saatnya A E Kau jadi bagian hidupku F#m B Kau jadi bagian
BLOG TENTANG LAGU ROHANI KRISTEN, LIRIK LAGU ROHANI TERBARU, LIRIK LAGU POPULAR. LAGU DAERAH. Meskipun seribu tangan manusia. Menarikmu jatuh. Namun Tuhan yang bela.
.
lirik lagu meskipun seribu tangan manusia